Hadirnya Bandara Silangit Bagi Pariwisata Sumatera Utara
Bandara di Sumatera Utara
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa sesuangguhnya ada 8 unit Bandara di Provinsi Sumatera Utara. Jangankan masayarakat awam, para mahaiswa dan praktisi pariwisata sekalipun belum tentu tahu informasi ini.
Kedelapan Bandar Udara tersebut antara lain:
1. Bandara Polonia di Medan
Bandara Polonia Medan adalah Bandara pertama di Sumatera Utara. Polonia barangkali merupakan salah satu bandara tertua di Indonesia. Keberadaan bandara ini berawal pada 1872. Pemerintah Hindia Belanda, penguasa di Indonesia saat itu, memberikan wilayah konsesi untuk perkebunan tembakau di Sumatera Timur kepada Baron Michalsky, warga negara Polandia. Bandara ini kemudian tidak lagi melayani penerbangan sipil sejak dioperasikannya Bandara Kuala Namu tahun 25 Juli tahun 2013.
2. Bandara Kuala Namu di Deli Serdang
Bandar Udara Internasional Kualanamu dibuka untuk umum sejak bertepatan pada 16 Ramadan 1434 Hijriah dengan keberangkatan penerbangan komersial pertama sehingga pesawat penerbangan pertama sekaligus keberangkatan domestik pertama bandara ini adalah penerbangan Garuda Indonesia GA181 penerbangan feri dari Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (dibuka untuk umum secara resmi pada tanggal 9 Agustus 2016) mendarat menjadi penerbangan komersial pertama yang mendarat di bandara tepatnya sejak sekitar pukul 05:00 WIB
3. Bandara Sisingamangaraja di Silangit
Bandar Udara Internasional Silangit atau dikenal juga dengan nama Bandar Udara Internasional Sisingamangaraja XII adalah sebuah bandar udara yang terletak di kecamatan Siborongborong, kabupaten Tapanuli Utara, provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Bandar udara ini memiliki ukuran landas pacu 2.650 m x 45 m
4. Bandara Sibisa di Parapat
Bandar Udara Internasional Sibisa (IATA: SIW, ICAO: WIMP) adalah bandar udara internasional yang terletak di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2,750 x 83 m. Bandara ini terletak 10 kilometer dari Kota Parapat, Danau Toba. Bandar Udara Internasional Sibisa resmi beroperasi tanggal 15 November 2006 dan diikuti dengan dimulainya penerbangan perdana Susi Air rute Medan - Sibisa.
5. Bandara Aek Godang di Padang Sidimpuan
Bandara Aek Godang adalah salah satu dari tujuh bandara yang ada di Sumatra Utara. Selain, Bandara Polonia (MES, Kode IATA) yang direncanakan relokasi ke Kuala Namu yang masuk kategori bandara kelas satu dengan status bandara internasional dibawah naungan PT Angkasa Pura II (persero), enam bandara lainnya hanya dikategorikan sebagai bandara perintis yang berada dibawah kendali UPT Dirjen Pehubungan (sekelas perum). Bandara Aek Godang (AEG) bersama dengan Bandara Pinangsori (SIX) di Tapanuli Tengah dan Bandara Binaka (GNI) di Nias saat ini dikategorikan sebagai bandara kelas tiga.
Bandara Aek Godang lokasinya di jalan lintas Aek Godang-Sibuhuan Km 1,5 Desa Janji Manahan, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara. Jarak tempuh dari Kota Padang Sidempuan sejauh 30 Km. Posisi bandara ini berada di koordinat 01° 24' 00,37" LU dan 99° 25' 49,62" BT dengan elevasi 281 M di atas permukaan laut (MSL). Pembangunan bandara dimulai pada tahun 1978 semasa Gubernur Sumatra Utara dijabat Marah Halim Harahap. Panjang landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 M dengan lebar 23 M terbuat dari aspal (bandingkan dengan Bandara Pinang Sori (1750x30 meter). Terminal domestik seluas 200 M2.
6. Bandara FL Tobing di Sibolga
Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumban Tobing (dikenal juga Bandar Udara Pinangsori) (IATA: FLZ, ICAO: WIMS) adalah bandar udara yang terletak di Kecamatan Pinangsori, kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Bandara ini dinamai sesuai nama Ferdinand Lumbantobing, pahlawan nasional Indonesia asal Sumatra Utara.
Gedung terminal yang baru di Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumbantobing diresmikan tanggal 22 Februari 2013 oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bak. Gedung terminal penumpang domestik Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumbantobing sebelumnya hanya 300 m2, setelah dilakukan pembangunan gedung terminal domestik yang baru sekarang luasnya menjadi 733 m2, tidak termasuk ruang VVIP Pemda.
Bandar Udara Dr. Ferdinand Lumbantobing merupakan bandara kelas tiga yang memiliki luas areal bandara 183,03 Ha dan mempunyai panjang Runway 2260 m x 30 m, Taxiway 150 m x 23 m, Apron 120 m x 80 m dan mampu didarati pesawat Airbus A320, Boeing 737 Classic dan Next Generation, Fokker F-28 atau sejenis.
7. Bandara Binaka di Gunung Sitoli
Bandar Udara Binaka adalah bandar udara yang terletak di kecamatan Gido kabupaten Kabupaten Nias, Sumatra Utara yang berbatasan dengan kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli. Bandara ini tepatnya berada di jalan Raya Pelabuhan Udara Binaka KM 19,5 Gido, kabupaten Nias. Bandara Binaka menjadi pintu masuk utama melalui udara ke pulau Nias.
Bandara dengan kode IATA GNS ini melayani penerbangan domestik. Panjang landasan pacu Bandara Binaka saat ini adalah 2.250 meter dengan lebar 30 meter (luas: 67.500 meter persegi). Adapun taxy way, yakni jalan penghubung antara apron dengan landasan pacu (runway), memiliki panjang 70 meter lebar 23 meter (luas: 1.629 meter persegi).
8. Bandara Lasondre di Nias Silatan
Bandar Udara Lasondre adalah bandar udara yang terletak di ujung utara Pulau Tanah Masa, Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara. Bandara ini memiliki Panjang Landasan / Arah / PCN: 1400 x 23 m / 06-24 / 5 FCZU, serta mempunyai Terminal Domestik: 120 M2. Jenis pesawat yang bisa mendarat: Fokker 50/Avro RJ100 serta melayani maskapai Wings Air dan Susi Air.
Dari delapan Bandara di Sumatera Utara tersebut ada 3 Bandara yang berstatus penerbangan internasional yakni Polonia, Kuala Namu dan Sisingamangaraja dan selalu siap mendukung program paket tour silangit yang ada sejak Bandara Silangit beroperasi.
Sejak beroperasinya Bandara Sisingamangaraja XII ini atau dikenal juga sebagai Bandara Silangit, pariwisata di kawasan Danau Toba selatan bangkit dari tidurnya dan terciptalah program paket wisata danau toba dari silangit dan mendapat respon positif dari para wisatawan. Hari ini wisatawan manca negara bahkan bisa langsung datang ke Danau Toba tanpa harus melalui Medan. Mereka bisa landing di Bandara Silangit dari Kuala Lumpur setiap hari.
Ke depan diharapak paket tour danau toba silangit bisa tumbuh dan berkembang untuk mengeksplorasi tujuan wisata yang selama ini belum dibangun oleh pelaku wisata khususnya di daerah selatan dan barat danau toba termasuk di antaranya Sipinsur dan Bakara yang memiliki potensi wisata luar biasa.